A. Keuntungan Bisnis Investasi Kayu Jati
Untung Ratusan Juta Rupiah dari Investasi Kayu Jati. Berkat kekuatan , keawetan dan keindahannya , kayu jati dipilih sebagai jenis kayu kelas satu di Indonesia. Tidak heran , kalau harga jual kayu jati sangatlah mahal. Bahkan , dapat mencapai jutaan rupiah per batang. Selain untuk keperluan domestik , adanya peningkatan ekspor furnitur berbahan kayu jati juga menimbulkan undangan kayu jati menjadi semakin meroket. Biasanya , undangan tersebut dipenuhi oleh pasokan kayu jati yang berasal dari perhutani dan kayu rakyat. Namun , hingga ketika ini , produksi kayu jati di kedua sumber tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan pasar kayu secara keseluruhan. Karena itu , bertanam kayu jati sangat potensial dipilih sebagai primadona investasi perjuangan di bidang agroforestry. Tidak heran kalau anda mampu meraih untung ratusan juta rupiah dari investasi kayu jati.Keunggulan Bertanam Jati
- Jati dapat ditanam di tanah kritis.
- Jati relatif tahan terhadap kekeringan.
- Jati relatif tahan terhadap tiupan angin.
- Tegakan jati lebih hemat lahan.
- Tegakan jati lebih mudah dalam perawatan dan pemeliharaan.
- Jati dapat ditanam dengan teladan tumpang sari (agroforestry).
- Jati lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- Permintaan kayu jati dan harga kayu jati semakin meningkat.
B. Persiapan Lahan Menanam Kayu Jati
- Pilih lahan yang sesuai dengan syarat tumbuh jati , di antaranya ketinggian maksimum 700 m dpl , suhu udara 13—43° C , pH tanah 6 , kelembapan lingkungan 60—80% , dan curah hujan 1.000—1.500 mm/tahun. Agar kayu jati yang dihasilkan termasuk kualitas kayu mewah (fancy wood) , usahakan jati ditanam di kawasan yang memiliki kemarau yang panjang.
- Lakukan pembersihan lahan (land clearing) untuk menghilangkan gulma yang tumbuh.
- Tentukan titik tanam dengan memasang pancang yang terbuat dari ajir. Pada penanaman jati secara monokultur , jarak tanam idealnya 3 x 3 meter. Sementara untuk teladan agroforestry (pola tumpang sari) , jarak tanam biasanya menyesuaikan dengan jenis tanaman tumpang sari lainnya.
- Buat lubang tanam di tempat yang telah ditentukan. Caranya , gali tanah dengan ukuran panjang 30 cm , lebar 30 cm , dan kedalaman 30 cm. Setelah digali , lubang tanam dibiarkan terlebih dahulu selama 2—3 hari.
C. Penanaman Bibit Jati
- Siapkan bibit jati yang telah memiliki kriteria sebagai berikut.
- Batang tunggal , kokoh , dan sudah berkayu.
- Bibit tumbuh tegak , antara diameter dan tinggi tampak seimbang.
- Tinggi bibit minimum 30 cm.
- Pucuk sehat , daun segar , serta tidak terserang hama dan penyakit.
- Akar tanaman sehat dan berpengaruh mengikat media di dalam polibag - Hitung jumlah bibit yang diharapkan dengan cara membagi luas lahan dengan jarak tanam yang digunakan. Jika luas lahan yang digunakan 1 ha atau 10.000 m² dan jarak tanam 3 x 3 meter , maka jumlah bibit yang diharapkan sebanyak 1.111 bibit. Selain bibit yang ditanam , siapkan juga bibit sulaman maksimum 5% dari jumlah bibit yang ditanam.
- Lepaskan polibag dengan hati-hati supaya tidak merusak perakaran dan media tanam bibit. Jika polibag sukar dilepaskan , remas sedikit bab samping polibag. Usahakan tanah di dalam polibag tidak pecah ketika penanaman.
- Tempatkan bibit sempurna di bab tengah lubang tanam.
- Masukkan kompos atau pupuk kandang sebanyak 5—15 kg per lubang tanam.
- Masukkan kembali tanah galian ke dalam lubang tanam. Padatkan sedikit supaya bibit tidak mudah roboh.
D. Pemeliharaan Bibit Jati
- Jika terdapat bibit yang mati atau rusak setelah penanaman , segera lakukan penyulaman. Bibit sulaman sebaiknya memiliki kualitas yang baik dan umur yang hampir sama dengan yang diganti sehingga pertumbuhan jati tetap seragam.
- Lakukan penyiangan terhadap ilalang , gulma , dan tanaman pengganggu lainnya secara intensif pada awal tahun penanaman supaya pertumbuhan jati tidak terhambat. Selain itu , penyiangan perlu dilakukan pada awal dan simpulan animo hujan.
- Lakukan pemupukan menggunakan kompos atau pupuk kandang. Jumlah pupuk yang diberikan biasanya 5—15 kg per lubang tanam pada awal membuat lubang tanam. Selain pupuk alami , gunakan juga pupuk NPK untuk mempercepat pertumbuhan. Lakukan pemupukan hingga tahun ke-3. Dosisnya 50 gram pada tahun ke-1 , 100 gram pada tahun ke-2 , 150 gram pada tahun ke-3.
- Lakukan pemangkasan (pruning) pada cabang untuk meningkatkan tinggi bebas cabang dan mengurangi mata kayu dari batang utama. Caranya , potong cabang batang utama pohon jati. Buatlah potongan tersebut sehalus mungkin , agak miring , dan tidak mendatar. Usahakan pemangkasan menggunakan gergaji atau gunting wiwil. Agar tidak menjadi tempat masuknya hama dan penyakit , bekas pangkasan ditutup dengan cat atau ter.
- Untuk teladan tanam monokultur , lakukan penjarangan setiap 3—5 tahun hingga pohon berumur 15 tahun. Pohon yang dijarangkan (ditebang) ialah pohon yang terserang penyakit , bentuk batangnya cacat atau tumbuh abnormal , dan pertumbuhannya lambat atautertekan. Selain itu , penjarangan juga dapat dilakukan untuk pohon berukuran besar (siap jual). Penjarangan ini bersifat penjarangan komersial.
- Pastikan pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan jenis yang menyerang. Jenis hama yang menyerang jati di antaranya ulat jati , uret , penggerek batang , inger-inger , dan penggerek debu kayu basah. Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida sesuai takaran yang dianjurkan. Sementara itu , beberapa penyakit yang biasa menyerang jati di antaranya penyakit layu , penyakit mati pucuk , penyakit jamur upas , dan penyakit kanker batang. Pengendalian penyakit ini biasanya menggunakan fungisida atau bakterisida.
- Sebelum hama dan penyakit menyerang , sebaiknya kita melaksanakan pencegahan. Berikut beberapa tindakan pencegahan hama dan penyakit yang dapat dilakukan.
- Atur jarak tanam supaya jati tetap terkena cahaya matahari dan sirkulasi udaranya baik.
- Lakukan pemangkasan secara teratur.
- Lakukan pemupukan untuk memacu pertumbuhan tanaman.
- Lakukan penyiangan secara rutin supaya inang atau carrier hama dan penyakit dapat terbasmi sebelum menulari jati.
E. Pemanenan Kayu Jati
- Panen jati ketika yang berumur 15—20 tahun atau ketika batang utama jati berdiameter sekitar 30 cm.
- Lakukan pemanenan dengan cara ditebang. Berikut teknis penebangan pohon jati.
- Kurangi cabang dan ranting.
- Potong dengan gergaji sebagian sisi batang sejajar dengan arah rebah pohon (takik rebah). Jarak antara bantalan dan atap takik rebah maksimum 5 cm.
- Potong sisi lainnya dengan gergaji setinggi bab paling atas takik rebah sebagai takik balas. Setelah itu , pohon akan jatuh ke arah takik rebah.
F. Kendala dan Solusi Bisnis Investasi Kayu Jati
Kendala | Solusi |
Kayu jati retak atau patah setelah panen | Satu tahun sebelum dipanen , lakukan teres terlebih dahulu. Teres dilakukan dengan cara membacok sekeliling batang utama lalu membiarkannya. Proses peneresan bertujuan untuk mematikan pohon , mengurangi kadar air. Jika tidak diteres , batang utama berisiko rusak akhir kadar air batang terlalu tinggi. |
G. Analisis Biaya Bisnis Investasi Kayu Jati
a. Asumsi
- Lahan yang digunakan berupa lahan sewa seluas 1 hektare.
- Masa produksi jati selama 15 tahun.
- Masa pakai hand sprayer , pompa air , dan wheel barrow diasumsikan selama 5 tahun , sehingga dilakukan reinvestasi pada tahun ke-6 dan tahun ke-11.
- Masa pakai peralatan pertanian ibarat cangkul , gembor , garpu , dan baskom diasumsikan selama 3 tahun , sehingga dilakukan reinvestasi pada tahun ke-4 , ke-7 , dan ke-13.
- Jarak tanam yang digunakan berukuran 3 x 3 m , sehingga jumlah bibit yang ditanam sebanyak 1.111 bibit. Pengadaan bibit ditambah 5% dari jumlah bibit yang diharapkan sebagai persediaan bibit sulam.
- Biaya pekerjaan 1 HOK sebesar Rp40.000 (1HOK = 7 jam kerja/hari).
b. Rincian Biaya
Biaya investasi bertanam jati per 15 tahun
Komponen | Harga satuan (Rp) | Jumlah | Satuan | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 1 hektare | 2.000.000 | 15 | Tahun | 30.000.000 |
Hand sprayer | 350.000 | 2 | Buah | 700.000 |
Cangkul | 50.000 | 10 | Buah | 500.000 |
Gembor | 30.000 | 8 | Buah | 240.000 |
Garpu | 50.000 | 8 | Buah | 400.000 |
Pompa air dan selang | 1.000.000 | 1 | Buah | 1.000.000 |
Wheel barrow | 200.000 | 3 | Buah | 600.000 |
Ember | 25.000 | 10 | buah | 250.000 |
Total Investasi tahun ke-1 | 33.690.000 |
Biaya reinvestasi
Komponen | Investasi | Reinvestasi | ||||
tahun ke-1 | Tahun ke-4 | Tahun ke-6 | Tahun ke-7 | Tahun ke-11 | Tahun ke-13 | |
Sewa lahan | 30.000.000 | - | - | - | - | - |
Hand sprayer | 700.000 | - | 700.000 | - | 700.000 | - |
Cangkul | 500.000 | 500.000 | - | 500000 | - | 500000 |
Gembor | 240.000 | 240.000 | - | 240000 | - | 240000 |
Garpu | 400.000 | 400.000 | - | 400000 | - | 400000 |
Pompa air dan selang | 1.000.000 | - | 1.000.000 | - | 1.000.000 | - |
Wheel barrow | 600.000 | - | 600.000 | - | 600.000 | - |
Ember | 250.000 | 250.000 | - | 250000 | - | 250000 |
Total biaya | 33.690.000 | 1.390.000 | 2.300.000 | 1.390.000 | 2.300.000 | 1.390.000 |
Total biaya investasi | 42.460.000 |
Biaya variabel bertanam jati per 15 tahun
Komponen | Harga satuan (Rp) | Jumlah | Satuan | Total biaya (Rp) |
Biaya Input | ||||
Bibit jati | 3.000 | 1.167 | Buah | 3.501.000 |
Pupuk kandang | 500 | 11.110 | Kg | 5.555.000 |
PupukNPK | 3.000 | 335 | Kg | 1.005.000 |
Pestisida | 50.000 | 20 | Kg | 1.000.000 |
Biaya Tenaga Kerja | ||||
Pembukaan lahan | 2.000.000 | 1 | Borongan | 2.000.000 |
Pembuatan lubang tanam | 40.000 | 70 | HOK | 2.800.000 |
Penanaman | 40.000 | 15 | HOK | 600.000 |
Pemupukan dasar | 40.000 | 8 | HOK | 320.000 |
Pemupukan tahun ke-1 | 40.000 | 10 | HOK | 400.000 |
Pemupukan tahun ke-2 | 40.000 | 10 | HOK | 400.000 |
Pemupukan tahun ke-3 | 40.000 | 10 | HOK | 400.000 |
Pemeliharaan 2 kali setahun | 40.000 | 800 | HOK | 32.000.000 |
Penjarangan I | 40.000 | 20 | HOK | 800.000 |
Penjarangan II | 40.000 | 40 | HOK | 1.600.000 |
Pemanenan | 40.000 | 60 | HOK | 2.400.000 |
Total Biaya Variabel | 54.781.000 |
= Rp42.460.000 + Rp54.781.000
= Rp97.241.000
c. Pendapatan dan Keuntungan per Hektare
1. Pendapatan
Penerimaan | Jumlah kayu yang dihasilkan (m3) | Harga (Rp) | Jumlah (Rp) |
Hasil penjarangan I | 50 | 150.000 | 7.500.000 |
Hasil penjarangan II | 75 | 350.000 | 26.250.000 |
Hasil panen | 370 | 1.500.000 | 555.000.000 |
Total | 588.750.000 |
2. Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan—total biaya tahun= Rp588.750.000— Rp97.241.000
= Rp491.509.000
Selain urusan ekonomi investasi kayu jati , Anda juga dapat membuka lahan urusan ekonomi pembibitan pohon jati sehingga perputaran perjuangan dapat berjalan lebih cepat dengan modal yang relatif kecil , tergantung skala usaha.
0 Response to "Untung Ratusan Juta Rupiah dari Investasi Kayu Jati"